Minggu, 08 Februari 2015

Kahlil Gibran



Apa kalian tahu sosok Kahlil Gibran? Siapa yang tak mengenal dia? Yang jelas semua orang mengenalnya dengan puisi-puisi nya. Dia adalah seorang sastrawan dunia yang romantis.
Kahlil Gibran atau Jubran Khalil Jubran adalah salah seorang sastrawan perantauan (Mahjar) beraliran romantik. Lahir pada 6 Januari 1883 di sebuah desa bernama Besharri, Lebanon Utara dan meninggal pada 1931 di usia 48 tahun. NAHHH berikut adalah sepenggal kisah kehidupan Khalil Gibran.


Kahlil Gibran adalah penyair ternama yang karya-karyanya mencerminkan perpaduan budaya timur dan barat, penuh analogi, disukai berbagai kalangan dan populer di berbagai belahan dunia. Kisah kehidupannya banyak diwarnai penderitaan dari segi ekonomi, ditinggal orang-orang tercinta hingga kisah cinta yang melankolis dengan kekasihnya May Ziadah.
Gibran lahir 6 Desember 1883 dalam keluarga miskin di Bisshari,s ebuah kota kecil di Lebanon Utara. Keluarganya adalah penganut Kristen Maronit, suatu mazhab yang bernaung di bawah gerja Katholik Roma. Karena kesulitan ekonomi di Lebanon, kelaurga Gibran pindah ke Boston Amerika Serikat tahun 1894 walaupun keadaan ekonomi mereka juga tidak berubah banyak. Bakat sastra Gibran mulai terlihat sejak ia bersekolah di Boston (1895-1897). Tahun 1901 Gibran kembali ke Lebanon dan bersekolah di Madrasah Al-Hikmah Beirut. Setelah lulus ia mengembara ke Yunani, Italia, Spanyol dan akhirnya menetap di Paris untuk belajar seni. 
Gibran kembali ke Boston karena mendapat kabar ibunya sakit dan akhirnya meninggal tanun 1903. Sebelumnya adiknya Sultana dan kakaknya Boutros juga meninggal. Kematian orang-orang terdekat yang sangat disayangi ini sangat membekas dalam jiwa Gibran yang terekspresi melalui karya-karyanya. 

Gibran hidup dalam dua kutub budaya (barat dan Timur) sehingga ia menjadi manusia kosmopolit yang tidak terikat pada kebudayaan dan kebangsaan tertentu.Pemikirannya bersifat global dan tidak terikat oleh ras, suku,kedaerahan atau negara tertentu. Ia hanya terikat pada perjuangan hak dan martabat manusia tanpa memandang batas bangsa dan budaya. Gibran juga seorang pelopor reformasi sosial yang berdampak nyata dalam negerinya Lebanon. 
Ia banyak melancarkan kritik sosial yang sangat tajam melalui tulisan-tulisannya. Dampaknya, karya Gibran Spirits Rebellious di bakar di muka umum oleh kalangan gereja dan Gibran mendapat hukuman ekskomunikasi dari pimpinan gerja Beirut. Gibran menganggap kaum geraja penuh ketidakadilan dan kemunafikan. Ia menyatakan untuk apa dibangun geraja yang megah sementara para penganutnya hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan. 
Mengapa para pendeta hidup mewah makan roti segar dan anggur lezat sementara para penganutnya hidup menderita. Ia mengkritik kaum biarawan dengan kata-kata pedas: “Yesus mengutus kalian sebagai domba di tengah serigala; lantas apa yang menjadikan kalian ibarat serigala di tengah domba-doma?”.
Kehidupan cinta Gibran juga sangat melankolis. Ia menjalin kisah cinta dengan dua wanita yaitu Marry Haskell dan May Zaidah. Mary adalah wanita Amerika yang umurnya 10 tahun lebih tua dari Gibran dan banyak mewarnai karya-karyanya. May Zaidah adalah wanita Arab kelahiran Nazareth yang menjalin hubungan cinta melalui surat-surat sampai akhir hayat Gibran. Hubungan cinta dengan May digambarkan sangat platonis. Kisah yang tidak terbayangkan karena Gibran tak pernah mengetahui wajah May bahkan melalui selembar foto. Gibran meninggal dunia di Boston Amerika Serikat 10 April 1931. Beberapa karya populernya antara lain: Sang Pralambang (1920), Sang Nabi (1923), Pasir dan Buih (1926), Taman Sang Nabi (1933), Jiwa-Jiwa Pemberontak (1948), Suara Sang Guru (1958), Potret Diri (1959) dan Sayap-sayap patah.



Sabtu, 17 Januari 2015

1000 Bangau Kertas

Assalamualaikum wr.wb.


Tahukah kalian asal muasal mitos 1000 origami bangau pengabul permintaan?

Nah kali ini, di blog yang super kudet ini bakalan ngebahas "One Thousand Paper Cranes".



Origami Seribu bangau kertas ini di Jepang dikenal dengan nama Senbazuru yang artinya kumpulan origami berbentuk bangau ( tsuru) yang dirangkai bersama dengan benang. Suatu legenda dari Jepang juga mengatakan bahwa siapapun yang melipat kertas-kertas menjadi seribu bangau maka satu permohonan atau permintaannya akan dikabulkan. Misalnya memperoleh umur panjang, sembuh dari penyakit atau permintaan yang spesial lainnya. Hal ini dilatarbelangkangi oleh kepercayaan rakyat Jepang bahwa bangau adalah salah satu makhluk suci dari dua makhluk suci lainnya yaitu naga dan kura-kura.

Dibenak kita pasti bertanya-tanya mengapa bangau, naga, dan kura-kura dijadikan makhluk suci oleh masyarakat Jepang? Hayoo ada yang tahu? Alasannya karena makhluk itu konon dipercaya dapat hidup selama ribuan tahun lamanya, jadi orang Jepang menganggap mereka sakti dan mandraguna karena dapat bertahan hidup sebegitu lama dibandingkan dengan manusia. 

Teman teman disini pasti pernah mendengar tentang mitos jika kita membuat 1000 buah bangau kertas, maka apa yang kita inginkan akan terkabul. Sebagai contoh jika kita ingin sahabat kita lekas sembuh dari penyakit yang berat, maka kita dengan teman teman yang lainnya membuat 1000 bangau kertas lalu berharap semoga sahabat kita yang sakit tadi lekas sembuh. Sebenarnya Senbanzuru tidak hanya dibuat untuk dapat mengabulkan permohonan seperti pada contoh tadi saja, tapi Senbanzuru juga digunakan pada saat pernikahan dan juga digunakan untuk melambangkan perdamaian dunia, kita akan bahas semuanya satu persatu yaaaaa.

Yang pertama kita akan membahas
 "Kenapa Senbazuru dikatakan dapat mengabulkan permohonan kita?"Awal mula mitos ini berasal adalah dari kepercayaan masyarakat jepang yang mempercayai kalau bangau merupakan binatang suci yang dapat hidup ribuan tahun, dan di Jepang , sering diceritakan jika kita membuat origami burung bangau sebanyak 1000 buah maka nantinya permohonan yang kita inginkan akan tercapai.

Yang kedua adalah
 "Senbazuru yang diberikan/digunakan pada saat pernikahan"Biasanya,1000 bangau ini digunakan oleh seorang ayah yang nantinya akan diberikan kepada anak dan menantunya yang menikah saat itu, hal itu dikarenakan sang ayah menginginkan agar anak dan menantunya tersebut mendapatkan kebahagiaan dan kemakmuranselama mereka berkeluarga. 

Yang ketiga adalah
 "Mengapa Seribu bangau kertas menjadi simbol dari perdamaian dunia?" Jadi ceritanya begini............

Sadako Sasaki
Menurut buku Sadako and the Thousand Paper Cranes, awal mula seribu bangau kertas menjadi simbol dari perdamaian dunia berasal dari kisah nyata Sadako Sasaki.. Nah, Sadako Sasaki ini adalah seorang gadis Jepang yang lahir pada tahun 7 Januari 1943, dan wafat pada tahun 25 Oktober 1955. Sadako wafat dikarenakan penyakit leukemia yang disebabkan oleh bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada tahun 6 Agustus 1945.

Pada saat itu Sadako masih berumur sekitar 12 tahun. Pada tanggal bom tersebut dijatuhkan, Sadako berada didalam rumahnya, rumahnya berjarak sekitar 1 mil dari tempat jatuhnya bom tersebut. Sadako mulai terlihat sakit sejak bulan November tahun 1955, pada saat itu muncul beberapa tanda seperti bagian belakang leher dan telinga sadako membengkak danjuga muncul bercak biru dikedua kakinya. 

Pada tahun 1955 Sadako pun didiagnosa oleh dokter bahwa dia menderita leukemia, ibunya berfikir kalau sakitnya itu disebabkan oleh radiasi nuklir dari bom yang dijatuhkan pada tahun 1945 itu. pada tahun 21 Februari Sadako dirawat dirumah sakit dan menurut dokter Sadako hanya memiliki umur kurang lebih hanya sekitar 1 tahun saja. Pada tanggal 3 Agustus 1955 ada seorang teman dari Sadako yang bernama
 Chizuko Hamamoto, pada saat itu Chizuko membuat sebuah bangau kertas, dan menurut mitos yang dipercaya saat itu (sampai sekarang mitos ini juga masih dipercaya) jika kita membuat 1000 buah lipatan burung bangau maka permintaan kita akan dikabulkan oleh para dewa. Dari sanalah akhirnya Sadako berusaha membuat 1000 bangau kertas, pada saat itu Sadako sering kekurangan kertas untuk membuat lipatan bangau tersebut, akan tetapi Sadako tidak menyeah meskipun dia kekurangan kertas lipatnya. Akhirnya Sadako membuat lipatan burung bangau menggunakan kertas kertas yang bisa dia temukan dirumah sakit seperti kertas resep atau kertas yang didapatkan dari bekas bingkisan bingkisan para penjenguk dirumah sakit itu, Chizuko juga sering membawa kertas dari sekolahnya.

Selama masa perawatan kondisi Sadako semakin hari semakin memburuk, Sadako pada saat itu sulit makan, keluarganya terus memintanya agar dia mau makan sehingga kondisinya bisa membaik kembali. Dan akhirnya dia pun menuruti permintaan keluarganya untuk makan, dia meminta keluarganya untuk membawakannya nasi yang dicampurkan dengan teh, pada saat memakannya dia berkata "rasanya enak" , dan itu juga merupakan kata kata terakhir yang dia ucapkan. Sadako meninggal di Pagi hari pada tanggal 25 Oktober 1955 dengan dililingi oleh keluarganya. Pada saat itu Sadako hanya mampu membuat bangau kertas sebanyak 644 buah, lalu sisanya dilanjutkan oleh teman temannya sehingga mencapai 1000 buah bangau kertas, setelah itu 1000 bangau kertas tersebut dikubur bersama dengan Sadako.


Akan tetapi ada versi lain dari buku Sadako and the Thousand Paper Cranes, menurut Museum Monumen Perdamaian Hiroshima dikatakan pada saat akhir bulan Agustus 1955, Sadako berhasil mewujudkan cita-citanya untuk melipat 1000 bangau kertas. Setelah wafatnya Sadako, teman temannya menggalang dana untuk membuat sebuah monumen yang bertujuan untuk mengenang Sadako dan anak anak yang meninggal diakibatkan oleh bom atom tersebut. Dan akhirnya pada tahun Tahun 1958 patung Sadako pun selesai dibuat, patung tersebut berbentukkan Sadako yang sedang memegang burung bangau emas. Patung tersebut dipajang di Taman Monumen Perdamaian Hiroshima, dan patung tersebut biasa disebut dengan
 Genbaku Dome.

Dibawah kaki dari patung terdapat kata kata yang bertuliskan sebagai berikut:

"Kore wa bokura no sakebi desu. Kore wa watashitachi no inori desu. Sekai ni heiwa o kizuku tame no."
Ini adalah seruan kami. Ini adalah doa kami. Untuk membangun kedamaian di dunia.

"Sonogo, tori no kami no tamashī, hikō, nejire ya oikoshi, kūkan, kyori to jikan no jigen ni, karera no yōkyū o kyoka suru… To manifesuto ni, onaji no ōkina yumetokibō o motsu betsu no ningen no ko o sagashimasu!"
 Jiwa-jiwa burung kertas, kemudian terbang, meliuk dan menyalip, ke dalam dimensi ruang, jarak dan waktu, mengabulkan permintaan mereka… dan mencari anak manusia lain dengan mimpi serta harapan besar yang sama, untuk di wujudkan!
 
Patung Sadako Sasaki (Genbaku Dome)

Begitulah cerita asal mula mengapa seribu bangau kertas menjadi simbol dari perdamaian dunia, Sejak kejadian itu di Jepang setiap tanggal 6 Agustus memperingatinya sebagai hari perdamaian . Jika teman teman ingin tau gimana cerita lengkap dari kisah Sadako Sasaki, teman teman bisa membaca buku yang berjudul Sadako and the Thousand Paper Cranes.

Jadi,yang dulu kepo dan pengen tau banget tentang kisah sebenernya 1000 bangau kertas itu, sekarang udah ga aus lagi kan? wkwkwkwk  



Thanks udah mampir di blog abal abal ini:') post your comment yaaa! see you guys.